
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana peta dasar laut, kedalaman perairan, atau kontur dasar sungai bisa dibuat dengan begitu akurat? Di balik setiap peta hidrografi yang Anda lihat, ada proses panjang yang disebut pengolahan data survey hidrografi. Inilah tahap krusial yang mengubah sekumpulan angka, koordinat, dan sinyal sonar menjadi informasi visual yang dapat dipahami manusia. Tanpa pengolahan yang tepat, data mentah yang diambil dari lapangan hanya akan menjadi angka-angka tak bermakna.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami proses pengolahan data survey hidrografi secara detail, mulai dari persiapan, metode, software, hingga tips profesional. Baik Anda seorang mahasiswa geodesi, praktisi survei, atau pihak yang bekerja di industri kelautan, informasi ini akan sangat bermanfaat.
Apa itu Pengolahan Data Survey Hidrografi?
Pengolahan data survey hidrografi adalah proses konversi dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan survei hidrografi untuk menghasilkan peta atau model dasar perairan. Data ini biasanya dikumpulkan menggunakan echosounder, multibeam sonar, GPS diferensial (DGPS), dan peralatan pendukung lain.
Tujuan utamanya adalah menghasilkan representasi yang akurat mengenai topografi bawah air. Data yang diolah tidak hanya memberikan informasi kedalaman, tetapi juga struktur dasar perairan, jenis sedimen, dan bahkan potensi bahaya navigasi.
Menurut International Hydrographic Organization (IHO), kualitas pengolahan data sangat menentukan apakah informasi tersebut bisa dipakai untuk kepentingan navigasi, penelitian, maupun pembangunan infrastruktur laut.
Tahapan Utama Pengolahan Data Survey Hidrografi

Setiap proyek survei hidrografi memiliki tahapan yang mirip, meskipun peralatannya bisa berbeda. Berikut langkah-langkah umumnya:
1. Pengumpulan Data Mentah
Pengambilan data dilakukan menggunakan single beam echosounder atau multibeam echosounder, tergantung kebutuhan akurasi. Data ini disinkronkan dengan sistem GPS agar memiliki referensi koordinat yang tepat.
Faktor penting pada tahap ini:
- Kualitas peralatan
- Kondisi cuaca dan gelombang
- Pengaturan kecepatan kapal survei
- Kalibrasi sensor
2. Koreksi Data
Data mentah yang diambil dari lapangan sering mengandung kesalahan. Koreksi yang dilakukan meliputi:
- Koreksi Pasang Surut (Tidal Correction) untuk menyesuaikan kedalaman dengan referensi muka air laut rata-rata.
- Sound Velocity Correction untuk menyesuaikan perbedaan kecepatan rambat suara di air.
- Motion Compensation untuk mengurangi pengaruh gerakan kapal (roll, pitch, heave).
3. Penyaringan (Filtering) dan Pembersihan Data
Data hidrografi sering mengandung noise akibat pantulan sinyal yang salah atau gangguan lingkungan. Software seperti Hypack, CARIS HIPS & SIPS, atau QPS Qimera digunakan untuk menyaring data tersebut.
4. Pembuatan Model Digital (Digital Terrain Model – DTM)
Setelah data bersih, tahap berikutnya adalah membangun model digital permukaan dasar perairan. Model ini biasanya berbentuk grid 3D yang menampilkan variasi kedalaman.
5. Analisis dan Interpretasi
Tahap ini melibatkan interpretasi pola kedalaman, identifikasi bahaya navigasi, dan analisis tren perubahan dasar laut.
6. Penyajian Hasil
Hasil akhir dapat berupa:
- Peta Batimetri
- Profil Penampang
- Model 3D Dasar Laut
Contoh:
Jenis Output | Kegunaan |
---|---|
Peta Batimetri | Navigasi dan perencanaan jalur kapal |
Profil Penampang | Analisis sedimen dan struktur bawah laut |
Model 3D | Simulasi dan visualisasi proyek reklamasi |

Peralatan Penting dalam Pengolahan Data
Pengolahan data tidak hanya bergantung pada software, tetapi juga pada data awal yang dikumpulkan. Beberapa peralatan kunci meliputi:
- Echosounder Single Beam & Multibeam
- GPS/DGPS/RTK
- Sound Velocity Profiler (SVP)
- Perangkat Komputer dengan Spesifikasi Tinggi
- Software Pengolahan Data seperti CARIS, Hypack, Fledermaus
Jika Anda ingin mendapatkan akurasi maksimal, memilih peralatan berkualitas menjadi langkah penting. Salah satunya adalah total station sokkia im 52 yang sering dipakai dalam pengukuran darat untuk mendukung survei hidrografi.
Metode Umum dalam Pengolahan Data Survey Hidrografi
Beberapa metode yang sering digunakan antara lain:
Metode | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Single Beam | Murah, mudah dioperasikan | Data terbatas, kurang detail |
Multibeam | Data lengkap, cakupan luas | Biaya tinggi, butuh keahlian |
Side Scan Sonar | Deteksi objek bawah air | Tidak menghasilkan data kedalaman langsung |
Peran Teknologi dalam Meningkatkan Akurasi
Kemajuan teknologi mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data. Misalnya, integrasi AI dan Machine Learning dalam software pengolahan membantu mendeteksi noise secara otomatis dan meningkatkan kualitas DTM.
Situs otoritatif seperti NOAA Hydrographic Survey Specifications and Deliverables menjelaskan standar teknis yang digunakan secara internasional.
Tips Profesional untuk Pengolahan Data Survey Hidrografi
- Lakukan Kalibrasi Peralatan Sebelum Survei – Kesalahan awal sulit diperbaiki di tahap pengolahan.
- Gunakan Data Tidal yang Valid – Data pasang surut dari sumber resmi akan meningkatkan akurasi.
- Backup Data Setiap Hari – Hindari kehilangan data berharga akibat kerusakan perangkat.
- Pelajari Software Secara Mendalam – Software seperti CARIS dan Hypack memiliki fitur lanjutan yang sering diabaikan pengguna pemula.
- Gunakan Jasa Profesional – Jika proyek membutuhkan akurasi tinggi, pertimbangkan menggunakan layanan rental sewa total station untuk peralatan yang lebih baik.
Studi Kasus Singkat: Survei Hidrografi di Pelabuhan
Sebuah pelabuhan di Indonesia melakukan survei untuk mendeteksi sedimentasi yang mengganggu jalur kapal. Dengan metode multibeam, data mentah dikumpulkan selama 5 hari. Setelah melalui tahap koreksi pasang surut, filtering, dan pemodelan DTM, ditemukan endapan sedimen setinggi 1,2 meter di area jalur utama. Hasil ini digunakan untuk merencanakan pengerukan (dredging) yang efisien.
Kesalahan Umum dalam Pengolahan Data
- Mengabaikan faktor pasang surut
- Menggunakan konfigurasi sonar yang salah
- Tidak melakukan cross-check antara jalur pengukuran
- Mengabaikan data kecepatan suara di air
Bagaimana Cara Menghubungi Kami?
📞 WA/Telp: +62 822-2026-6662 (Fairuz Daffa)
📩 Email: fairuzdaffa@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450
FAQ
Apa itu pengolahan data survey hidrografi?
Proses mengubah data mentah hasil survei perairan menjadi peta, model, atau informasi yang dapat digunakan untuk navigasi, penelitian, dan pembangunan.
Berapa lama proses pengolahan data biasanya berlangsung?
Tergantung skala proyek. Survei kecil bisa memakan waktu beberapa hari, sedangkan proyek besar bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Peralatan apa yang dibutuhkan untuk pengolahan data?
Umumnya diperlukan echosounder, GPS akurasi tinggi, komputer spesifikasi tinggi, dan software pengolahan data seperti CARIS atau Hypack.
Apakah data survey hidrografi hanya digunakan untuk navigasi?
Tidak. Data ini juga digunakan untuk penelitian kelautan, perencanaan reklamasi, konstruksi pelabuhan, dan konservasi laut.
Apakah saya bisa melakukan pengolahan data sendiri?
Bisa, jika memiliki peralatan dan software yang memadai, serta pemahaman teknis yang cukup. Namun untuk akurasi tinggi, disarankan menggunakan jasa profesional.