Dinar Fairuz

Belajar Apa itu Benchmark Survey: Konsep dan Metodenya

Belajar Apa itu Benchmark Survey: Konsep dan Metodenya

Mengapa Benchmark Survey Itu Penting?

Pernahkah Anda bertanya bagaimana para surveyor memastikan titik referensi pengukuran tetap konsisten meskipun proyek berjalan berbulan-bulan? Jawabannya terletak pada benchmark survey. Tanpa adanya benchmark, hasil pengukuran bisa berubah-ubah, menimbulkan ketidakakuratan, bahkan berisiko pada kualitas konstruksi dan perencanaan tata ruang.

Di era pembangunan infrastruktur yang masif, memahami benchmark survey bukan hanya milik surveyor profesional, tetapi juga penting bagi mahasiswa geodesi, teknisi, hingga pengambil keputusan proyek.

Artikel ini akan membedah konsep benchmark survey, fungsi, metode, hingga contoh penerapannya di lapangan.

Apa Itu Benchmark Survey?

Secara sederhana, benchmark survey adalah titik referensi tetap yang digunakan untuk mengukur elevasi atau ketinggian di suatu lokasi. Titik ini biasanya berupa paku, lempengan logam, atau tanda permanen yang dipasang di batu, beton, atau bangunan kokoh.

Visualisasi benchmark

Benchmark berfungsi sebagai “titik acuan” agar semua pengukuran ketinggian dapat dibandingkan secara konsisten dari waktu ke waktu. Misalnya, dalam pembangunan jembatan, benchmark memastikan semua pilar memiliki elevasi yang tepat sesuai desain.

Fungsi Utama Benchmark Survey

Benchmark survey memiliki beberapa fungsi krusial, antara lain:

  1. Menjadi acuan elevasi permanen – untuk memastikan hasil pengukuran konsisten.
  2. Meminimalisasi kesalahan pengukuran – terutama dalam proyek jangka panjang.
  3. Membantu perencanaan dan monitoring – misalnya dalam proyek bendungan, rel kereta, atau gedung tinggi.
  4. Menghubungkan dengan sistem koordinat nasional – beberapa benchmark terkoneksi dengan jaringan geodesi nasional.

Jenis-Jenis Benchmark

Tabel Visual Jenis benchmark

Tidak semua benchmark dibuat sama. Ada beberapa jenis benchmark yang digunakan di lapangan:

Jenis BenchmarkKarakteristikContoh Penggunaan
Permanent Benchmark (PBM)Dipasang permanen, biasanya dari logam atau betonProyek besar jangka panjang
Temporary Benchmark (TBM)Sementara, mudah dipasang dan dipindahProyek kecil atau survei singkat
Arbitrary Benchmark (ABM)Ditentukan secara arbitrer, tanpa elevasi absolutPengukuran internal proyek
Geodetic BenchmarkTerhubung ke datum nasional/internasionalSurvei geodesi dan pemetaan wilayah luas

Dengan tabel ini, kita bisa memahami perbedaan signifikan antara benchmark yang digunakan di proyek lokal dan skala nasional.

Konsep Elevasi dan Benchmark

Mengapa benchmark begitu vital? Alasannya karena pengukuran elevasi tidak bisa dilakukan tanpa titik referensi. Elevasi suatu titik selalu relatif terhadap benchmark.
Misalnya:

  • Titik A memiliki elevasi +100 m dari benchmark.
  • Titik B kemudian diukur +102 m.
    Artinya, titik B lebih tinggi 2 meter dari titik A.
    Jika benchmark berubah, semua hasil pengukuran juga akan berubah. Inilah yang membuat benchmark harus stabil, kokoh, dan permanen.

Metode dalam Benchmark Survey

Alur Penggunaan Benchmark dengan Alat Survei

Ada beberapa metode untuk membuat dan menggunakan benchmark survey:

1. Leveling

Metode paling umum, menggunakan waterpass/automatic level untuk menentukan beda tinggi antara benchmark dan titik lain.

2. GPS Geodetik

Metode modern menggunakan GPS RTK atau GNSS Geodetik untuk menghubungkan benchmark dengan datum nasional.

3. Total Station

Alat ini digunakan ketika dibutuhkan pengukuran presisi tinggi sekaligus pengambilan data koordinat. Anda bisa lihat contoh produk seperti total station sokkia im 52.

4. Kombinasi Metode

Dalam proyek besar, biasanya digunakan kombinasi waterpass, total station, dan GPS untuk memastikan akurasi.

Tahapan Pembuatan Benchmark

Langkah-langkah membuat benchmark meliputi:

  1. Pemilihan Lokasi – pilih lokasi stabil, tidak mudah terganggu.
  2. Pemasangan Fisik – gunakan logam, beton, atau paku khusus.
  3. Pengukuran Awal – tentukan elevasi dengan metode leveling atau GPS.
  4. Pencatatan & Dokumentasi – simpan data di laporan resmi agar dapat dipakai ulang.
  5. Pemeliharaan – benchmark harus dilindungi dari kerusakan atau perubahan posisi.

Studi Kasus Benchmark di Lapangan

Sebagai contoh, pembangunan Tol Trans Jawa membutuhkan ratusan benchmark sepanjang jalur. Benchmark ini dipasang setiap beberapa kilometer untuk memastikan elevasi jalan konsisten.

Contoh lain, dalam proyek bendungan, benchmark digunakan untuk memantau penurunan tanah (settlement) agar struktur tetap aman.

Perbandingan Benchmark Survey dengan Metode Lain

AspekBenchmark SurveySurvei GPSSurvei Drone
AkurasiSangat tinggi (mm–cm)Tinggi (cm)Sedang (cm–dm)
BiayaRelatif murahMenengahTinggi
KegunaanProyek jangka panjangPemetaan luasDokumentasi visual
KeterbatasanButuh titik fisik permanenTergantung satelitTergantung cuaca

Relevansi Benchmark Survey di Era Digital

Meskipun teknologi pemetaan modern berkembang pesat, benchmark survey tetap relevan. Bahkan, dalam sistem GIS dan pemodelan 3D kota, benchmark digunakan untuk validasi data.

Artikel dari USGS menjelaskan pentingnya benchmark sebagai bagian dari jaringan geodesi nasional di Amerika Serikat. Di Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG) juga mengelola benchmark geodetik untuk keperluan survei dan pemetaan.

Kapan Benchmark Survey Digunakan?

  • Pembangunan infrastruktur besar (jalan, jembatan, rel kereta).
  • Proyek konstruksi vertikal (gedung bertingkat, menara).
  • Monitoring deformasi tanah (bendungan, gunung api, tambang).
  • Survei geodesi skala nasional.

Keterkaitan Benchmark dengan Total Station

Benchmark dan total station tidak bisa dipisahkan. Total station membutuhkan titik referensi (benchmark) agar pengukuran koordinat dan elevasi valid.
Jika Anda ingin mencoba menggunakan alat presisi ini, tersedia opsi rental sewa total station untuk kebutuhan proyek jangka pendek maupun panjang.

Kesimpulan

Benchmark survey adalah fondasi dalam setiap pengukuran elevasi. Tanpa benchmark, hasil pengukuran bisa tidak konsisten dan menimbulkan masalah serius dalam konstruksi maupun pemetaan. Dengan memahami konsep, fungsi, metode, dan aplikasinya, kita bisa lebih menghargai peran kecil tapi vital dari “titik referensi” ini.

Bagaimana Cara Menghubungi Kami?

📞 WA/Telp: +62 822-2026-6662 (Fairuz Daffa)
📩 Email: fairuzdaffa@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450

FAQ

Apa itu benchmark survey?

Benchmark survey adalah titik referensi tetap yang digunakan untuk mengukur elevasi atau ketinggian dalam survei dan pemetaan.

Apa perbedaan Permanent Benchmark dan Temporary Benchmark?

Permanent Benchmark dibuat permanen untuk proyek jangka panjang, sementara Temporary Benchmark digunakan sementara dan dapat dipindahkan.

Apakah benchmark masih digunakan di era GPS?

Ya, benchmark tetap penting sebagai titik validasi meskipun GPS semakin canggih.

Bagaimana cara membuat benchmark di lapangan?

Pilih lokasi stabil, pasang tanda permanen, ukur elevasinya dengan leveling atau GPS, lalu catat dalam laporan resmi.

Mengapa benchmark penting dalam konstruksi?

Karena benchmark memastikan konsistensi elevasi, meminimalisasi kesalahan, dan menjaga kualitas hasil pembangunan.

Scroll to Top