
Pernahkah Anda membuka peta topografi dan melihat garis-garis lengkung, simbol sungai, hingga batas administrasi yang sangat detail? Itulah sebagian kecil dari informasi yang ditampilkan oleh Peta RBI.
Banyak orang mengenalnya sebagai peta dasar Indonesia, tapi sedikit yang benar-benar memahami betapa pentingnya peta ini untuk pembangunan, perencanaan wilayah, hingga mitigasi bencana.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara ringan dan mudah dimengerti tentang apa itu Peta RBI, fungsinya, siapa yang membuatnya, dan bagaimana cara mendapatkannya.
Apa Itu Peta RBI?

Peta RBI atau Peta Rupa Bumi Indonesia adalah peta dasar resmi yang menggambarkan kenampakan alam dan buatan manusia di permukaan bumi Indonesia. Peta ini disusun oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan standar dan akurasi tinggi agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik teknis maupun administratif.
Secara sederhana, Peta RBI adalah “peta induk” yang menjadi acuan dalam pembuatan peta-peta tematik seperti peta tata ruang, peta pertanian, peta jaringan jalan, hingga peta bencana. Semua peta tematik yang kredibel biasanya berawal dari data RBI karena memiliki koordinat geospasial yang telah terverifikasi secara nasional.
Menurut Badan Informasi Geospasial, Peta RBI memuat informasi dasar seperti:
- Kontur dan elevasi tanah
- Sungai dan danau
- Jalan, jembatan, dan rel kereta
- Batas administrasi (desa, kecamatan, kabupaten)
- Tutupan lahan dan penggunaan tanah
- Nama-nama geografis (toponimi)
Fungsi dan Manfaat Peta RBI
Peta RBI memiliki banyak fungsi strategis dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan nasional. Berikut adalah beberapa di antaranya:
| Fungsi | Penjelasan |
|---|---|
| Dasar Pemetaan Tematik | Menjadi acuan bagi pembuatan peta khusus seperti peta tata ruang, geologi, kehutanan, dan pertanian. |
| Perencanaan Wilayah dan Kota | Membantu pemerintah dan konsultan perencana dalam menentukan zonasi pembangunan. |
| Mitigasi Bencana | Digunakan oleh BNPB dan lembaga terkait untuk memetakan daerah rawan bencana. |
| Survei dan Konstruksi | Menjadi referensi penting untuk pengukuran lapangan menggunakan total station sokkia im 52 atau GPS geodetik. |
| Pendidikan dan Riset | Digunakan di universitas dan lembaga penelitian untuk analisis spasial dan geografi. |
Dengan kata lain, tanpa Peta RBI, pembangunan dan penelitian berbasis lokasi akan kehilangan pijakan dasarnya.
Skala Peta RBI dan Penggunaannya
Peta RBI tersedia dalam berbagai skala sesuai kebutuhan pengguna. Skala menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya di lapangan.
| Skala Peta RBI | Cakupan Wilayah | Kegunaan Umum |
|---|---|---|
| 1:1.000.000 | Nasional | Analisis spasial tingkat nasional |
| 1:250.000 | Provinsi | Perencanaan pembangunan daerah |
| 1:50.000 | Kabupaten/Kota | Pemetaan detail administratif |
| 1:25.000 | Kecamatan/Desa | Survey lapangan dan konstruksi |
| 1:5.000 | Area khusus | Detail teknis dan rekayasa sipil |
Sebagai contoh, seorang surveyor yang melakukan pengukuran lapangan di proyek jembatan di Kalimantan Timur akan menggunakan Peta RBI skala 1:25.000 untuk memastikan koordinat dan kontur tanah sesuai kondisi lapangan. Untuk pekerjaan ini, mereka juga bisa memanfaatkan layanan rental sewa total station agar hasil pengukuran lebih akurat dan efisien.
Siapa yang Membuat Peta RBI?
Peta RBI diproduksi oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), lembaga resmi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan informasi geospasial di Indonesia. BIG sebelumnya dikenal dengan nama Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional).
Proses pembuatan peta ini tidak sembarangan. BIG menggunakan teknologi canggih seperti fotogrametri udara, penginderaan jauh (remote sensing), dan pengukuran GNSS (Global Navigation Satellite System) untuk memastikan keakuratan data spasial.
Selain BIG, beberapa instansi lain seperti Kementerian ATR/BPN dan Kementerian PUPR juga memanfaatkan Peta RBI sebagai basis dalam pekerjaan teknis mereka.
Untuk memastikan kualitasnya, Peta RBI juga mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan mengacu pada Global Geodetic Reference Frame yang diakui secara internasional.
Cara Membaca Peta RBI

Bagi sebagian orang, membaca Peta RBI mungkin tampak rumit, tetapi sebenarnya cukup logis jika memahami simbol dan elemen dasarnya. Berikut panduan singkatnya:
- Perhatikan legenda dan simbol — legenda menjelaskan arti simbol di peta, seperti sungai, jalan, atau bangunan.
- Lihat kontur tanah — garis kontur menunjukkan perbedaan ketinggian. Semakin rapat garisnya, semakin curam daerah tersebut.
- Cek skala peta — gunakan skala untuk memperkirakan jarak antar titik.
- Gunakan koordinat — setiap Peta RBI memiliki grid koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) untuk menentukan posisi geografis yang akurat.
- Perhatikan orientasi utara — biasanya ditandai dengan panah di bagian atas peta, penting untuk navigasi lapangan.
Cara Mendapatkan Peta RBI
Peta RBI dapat diakses secara gratis melalui situs resmi Badan Informasi Geospasial (BIG). Di sana, pengguna dapat mengunduh peta dalam format digital (GeoTIFF, SHP, atau PDF) berdasarkan wilayah yang diinginkan.
Langkah umum untuk mengunduh Peta RBI:
- Kunjungi portal resmi BIG.
- Pilih menu Unduh Data Geospasial.
- Tentukan wilayah dan skala peta yang diinginkan.
- Lakukan login atau registrasi.
- Unduh peta dalam format digital yang tersedia.
Selain dari BIG, beberapa platform GIS seperti ArcGIS Online dan QGIS Repository juga menyediakan akses ke data RBI untuk integrasi ke dalam proyek pemetaan.
Keunggulan Peta RBI Dibanding Peta Lain
- Dibuat oleh lembaga resmi negara – menjamin keabsahan data.
- Tingkat akurasi tinggi – cocok untuk kegiatan teknis dan penelitian.
- Diperbarui secara berkala – mengikuti perkembangan wilayah dan infrastruktur.
- Standarisasi nasional – digunakan di berbagai instansi pemerintah.
- Dapat diakses gratis – memudahkan masyarakat umum dan akademisi.
Dengan berbagai keunggulan ini, tidak heran jika Peta RBI disebut sebagai “peta dasar Indonesia” yang menjadi fondasi bagi seluruh kegiatan geospasial di tanah air.
Kapan Peta RBI Diperlukan?
Beberapa kegiatan yang wajib menggunakan Peta RBI antara lain:
- Perencanaan tata ruang wilayah
- Analisis topografi proyek infrastruktur
- Pembuatan peta jalan dan transportasi
- Pemetaan batas desa atau lahan
- Analisis risiko bencana alam
Baik instansi pemerintah maupun swasta biasanya menggunakan data ini sebagai acuan dasar untuk analisis spasial yang presisi.
Bagaimana Cara Menghubungi Kami?
📞 WA/Telp: +62 822-2026-6662 (Fairuz Daffa)
📩 Email: fairuzdaffa@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450
Related Products
FAQ
Apa itu Peta RBI dan siapa yang membuatnya?
Peta RBI adalah Peta Rupa Bumi Indonesia, peta dasar resmi yang menggambarkan kenampakan alam dan buatan di seluruh wilayah Indonesia. Peta ini dibuat oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
Apa fungsi utama Peta RBI?
Fungsi utamanya adalah sebagai peta dasar untuk pembuatan peta tematik, perencanaan wilayah, survei lapangan, hingga mitigasi bencana.
Bagaimana cara mendapatkan Peta RBI?
Anda bisa mengunduhnya gratis di portal resmi BIG melalui laman tanahair.indonesia.go.id.
Apa perbedaan Peta RBI dan peta topografi biasa?
Peta RBI merupakan peta topografi resmi yang distandarkan secara nasional dan memiliki sistem koordinat geospasial yang terverifikasi. Sedangkan peta topografi umum bisa dibuat oleh individu atau lembaga swasta dengan standar berbeda.
Apakah Peta RBI dapat digunakan untuk proyek konstruksi?
Ya, sangat bisa. Banyak proyek infrastruktur menggunakan Peta RBI sebagai referensi awal sebelum pengukuran lapangan menggunakan alat seperti total station atau GPS geodetik.



